Tuesday, April 7, 2015

TULIPS

(TOTAL LUNAR ECLIPSE WITH KIRSTAL)


Halo sobat KIRSTAL! Kali ini admin akan membahas tentang gerhana bulan total pada tanggal 4 April 2015 kemarin. Alhamdulillah, KIRSTAL sudah melaksanakan star party untuk mengamati gerhana bulan total ini yang kami beri nama TULIPS (Total Lunar Eclipse With Kirstal). Pertama-tama admin akan membahas tentang gerhana bulan dulu. Apa sih gerhana bulan itu? Lalu apa bedanya dengan purnama yang biasa kita lihat? Kalau gerhana bulan total itu apa? 


 Bulan, Satelit Bumi

Bulan, satelit Bumi ini merupakan obyek batuan dengan diameter 3476 km. Ia tidak punya cahaya, tapi setiap malam manusia di Bumi bisa menikmati “cahaya” Bulan yang menemani tidur manusia. Cahaya ini sesungguhnya milik Matahari yang dipantulkan oleh permukaan Bulan. Bulan dalam kesehariannya mengorbit Bumi dalam waktu 27,3 hari dengan periode sinodik 29,5 hari. Nah selama mengitari Bumi ini, perubahan posisi Bulan terhadap Matahari menyebabkan Bulan memiliki siklus fasa Bulan yang dimulai dari Bulan Baru – Kuartir Pertama – Bulan Purnama – Kuartir Terakhir – Bulan Baru. Di antara fase Bulan tersebut, ada fase purnama yang bagi para pengamat di Bumi sangat indah karena Bulan tampak bulat sempurna dan bersinar terang di malam hari. Pada saat fase purnama inilah gerhana Bulan terjadi. Sederhananya, gerhana bulan terjadi saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, yang mengakibatkan sinar Matahari terhalang sehingga tidak diterima Bulan. Artinya lagi ketiganya sedang dalam posisi sejajar.

Dahulu kala, ada kisah tentang raksasa yang menelan bulan sehingga bulan menghilang di langit. Ia baru memuntahkan kembali Bulan ketika terjadi keributan saat para wanita menumbuk lesung atau memukul kentongan. Itulah kisah tentang Batara Kala dan gerhana Bulan.

Lalu bagaimana dengan gerhana bulan secara ilmiah? Bagaimana gerhana bulan itu bisa terjadi?
Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari – Bumi – Bulan sejajar dan Bumi menghalangi datangnya cahaya Matahari ke Bulan. Gerhana Bulan biasanya terjadi kala Bulan Purnama. Tapi, tidak setiap Bulan Purnama gerhana Bulan akan terjadi. Ini dikarenakan orbit Bulan yang memiliki kemiringan 5ยบ terhadap orbit Bumi.  Gerhana Bulan Total terjadi saat Bulan memasuki umbra Bumi, area dimana Bumi menghalangi seluruh cahaya Matahari untuk mencapai Bulan.


 Gerhana Bulan

Pada saat Gerhana Bulan Total, Bulan akan memasuki bayangan Bumi dan seharusnya menghilang karena Bulan tidak lagi memperoleh sinar Matahari yang terhalang oleh Bumi. Tapi bukan itu yang terjadi. Bulan justru tampak berwarna merah karena saat Bulan berada dalam bayangan umbra Bumi, cahaya Matahari secara tidak langsung masih bisa lolos dan mencapai Bulan. Tapi, cahaya Matahari ini harus terlebih dahulu melewati atmosfer Bumi yang menyaring / menyebarkan hampir semua cahaya biru/hijaunya. Sehingga hanya cahaya merah yang bisa lolos melewati atmosfer dan menyinari Bulan meskipun sebagian cahaya merah tersebut ada yang dibiaskan atau dibelokkan.

Saat Bulan sedang berada dalam bayangan Bumi, ada dua kerucut yang terbentuk. Yang satu berada di dalam yang lainnya. Bagian terluar adalah bayangan penumbra, area dimana Bumi menghalangi sebagian sinar Matahari untuk mencapai Bulan. Bayangan yang ada di bagian dalam adalah umbra atau bayangan inti dimana Bumi menghalangi seluruh sinar Matahari untuk mencapai Bulan. Karena itu saat “gerhana” ada beberapa tipe gerhana Bulan yakni:

  • Gerhana Bulan Penumbra, saat Bulan melintasi bayangan penumbra Bumi dan pada saat terjadi gerhana penumbra Bulan akan tampak suram tapi masih bisa dilihat.
  • Gerhana Bulan Sebagian, saat sebagian Bulan masuk dalam bayangan umbra Bumi. Akibatnya sebagian Bulan tidak akan mendapat sinar Matahari dan bisa dinikmati dengan mata telanjang.
  • Gerhana Bulan Total, terjadi ketika Bulan sepenuhnya masuk dalam umbra Bumi. Ketika Bulan masuk dalam bayangan Bumi seluruhnya, Bulan tidak “menghilang” tapi saat fase gerhana total , pengamat akan melihat Bulan yang berwarna merah.
Gerhana Bulan Total dan Gerhana Bulan Sebagian



Nah, sekarang sudah tahu kan gerhana bulan itu apa? Sekarang saatnya membahas tentang acara pengamatan kemarin! :D


TULIPS (Total Lunar Eclipse With Kirstal)

Acara dimulai dengan pemberian materi tentang bulan sebagai satelit bumi yang disampaikan oleh Kak Indra Firdaus, alumni angkatan 2009. Materi ini dimulai pukul 16:00 dan berakhir pukul 18:00. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan ishoma.

 Pemberian materi tentang bulan sebagai satelit bumi

Pukul 19:00 acara dilanjutkan kembali dengan pemberian materi tentang teleskop


 Pemberian materi tentang teleskop

Teleskop yang kita miliki adalah teleskop jenis refraktor. Teleskop refraktor adalah teleskop yang menggabungkan dua buah lensa yaitu lensa objektif (plano-konveks) dan lensa mata (plano-konkav atau plano-konveks). Prinsip dari semua teleskop refraktor pada umum nya sama yaitu dengan menggunakan kombinasi dua buah lensa objektif. Lensa utama berfungsi sebagai pengumpul bayangan dan cahaya kemudian diteruskan ke lensa mata (eyepiece) untuk ditampilkan ke mata sebagai bayangan dari sebuah benda. Tujuan dari teleskop refraktor adalah membiaskan atau membelokkan cahaya. Refraksi ini menyebabkan sinar cahaya paralel berkumpul pada titik fokus. Teleskop akan mengkonversi seikat sinar sejajar dengan membuat sudut alpha. Dengan sumbu optik untuk sebuah kumpulan sinar paralel kedua dengan sudut beta. Rasio beta berbanding alpha disebut sudut pembesaran. Ini sama dengan perbandingan antara ukuran gambar retina diperoleh dengan dan tanpa teleskop.

Di tengah pemberian materi, langit mulai cerah sehingga kami memutuskan untuk mengamati gerhana bulan yang sudah memasuki fase gerhana bulan sebagian. Saatnya mengeluarkan teleskop untuk pengamatan!

Pengamatan malam menggunakan teleskop refraktor

Inilah foto hasil pengamatan yang kita lakukan :

 Gerhana bulannya sudah terlihat di finder


 Ini dia gerhana bulannya :)


 Ayo kita melakukan pengamatan!



 Planet Jupiter dengan ketiga satelitnya


Planet saturnus dengan cincinnya


 Ini hasil rangkuman foto foto pengamatan


Acara pengamatannya sudah selesai. Alhamdulillah langitnya cerah walaupun awalnya langit mendung. Seperti kata pepatah, you can't have a rainbow without a little rain, you can't have a clear sky without a little rain ;)

FULL MOON :)


 
 Terima kasih untuk alumni yang sudah datang :)



Sumber :
http://langitselatan.com/
http://kafeastronomi.com/